Real men don't love the most beautiful girl in the world. They love the girl, who can make their world most beautiful.

Sunday, 19 November 2017

Pendaki CUPU (Mt. Marapi)


Mt. Marapi 2891 Mdpl


Sebulan sebelum nanjak awalanya kami hanya mengobrol disela jam kerja membahas keindahan alam yang ada di indonesia. Dan kami berencana untuk melakukan hacking bersama kembali setelah satu tahun vakum dikarenakan sebagian team kami dimutasi kerja.

Dan kami langsung berencana ngetrip ke Sumbar. Dengan berbagai usulan destinasi (air terjun, panorama, pantai). Ane pun langsung mengusulkan mendaki gunung Marapi, karena destinasi yang diusulkan sebagian teman udah mainstream bagi pribadi ane sendiri. Dan akhirnya mereka setuju.

Kami pun memutuskan untuk nanjak di awal bulan depan, dikarenakan berbagai kesibukan di akhir bulan.

Esok dan keesokan harinya kami selalu membahas strategi dan persiapan trip kami disela jam kerja, Karena sebagian teman ada yang belum pernah nanjak gunung. Dan ane sebagai ketua selalu berdo’a yang terbaik supaya lancar perjalanan kami kali ini.

Seminggu sebelum hari H ane mulai sakit (kebiasaan), tetapi ane tetap semangat untuk latihan ringan sebelum hari pendakian dimulai.

Dan akhirnya hari yang ditunggu datang, satu jam setelah pulang kerja kami berkumpul di depan parkiran tempat kerja. Setelah semuanya lengkap kami berangkat berangkat menggunakan toyota ‘Corolla klasik’. Kami berdo’a demi keselamatan.

Disepanjang perjalanan kami menikmati lagu yang diputar oleh operator sambil menikmati perjalanan dimalam hari.sampai dibangkinang kami mengisi amunisi diperut yang mulai kedinginan.

Setelah asik bernyanyi kami sampai di Terang bulan, kami kembali mengisi amunisi untuk persiapan nanjak.

Sekitar satu setengah jam dari terang bulan akhir nya kami sampai juga dipos pendaftaran Mt.Marapi.
Pos Pendaftaran

Kami beristirahat sejenak sambil menunggu waktu subuh masuk.

Jam 5.05 kami mulai pendakian dengan rute yang lumayan asik.

Peta Pendakian
Disepanjang perjalanan yang gelap dan dingin kami bernyanyi sambil bercerita kocak untuk mengusir suara jangkrik didalam hutan. Dan sunrise pun mulai terlihat dari pos ke 2. Kami berhenti sejenak menikmati keindahan sang pencipta.

Disela perjalanan aku kehilangan baterai Gopro(xiaomi) yang aku pegang. Kami pun berhenti dan kembali turun untuk mencarinya. Akhirnya ketemu. Perjalanan dilanjutkan.

Setelah sepertiga perjalanan kami sarapan pop mie.

Disela perjalanan kami saling memberi semangat satu sama lain. Terutama untuk teman yang satu ini.

Bintang Penadakian
                                          
Matahari mulai memancarkan sinarnya diiringi awan yang bersahabat dengan kami. Kami masih bisa melihat flora dan fauna yang tetap terjaga kelestariannya.

            Diperjalanan kami bertegur sapa dengan pendaki lainnya.

Akhirnya kami sampai disuatu kedai mendekati cadas pendakian, kami mengahagatkan tubuh dengan secangkir kopi dan gorengan yang gurih.

Akhirnya kami sampai dicadas yang dipenuhi tenda berwarna warni dan sekelompok orang yang memiliki hobi yang sama. Tanpa menunggu lagi kami langsung mendaki kepuncak yang terjal dan jalan yang dipenuhi batu kecil.
Track Puncak
             Kami pun sampai dipuncak yang diselimuti oleh awan putih mulai gelap. Kami pun mengisi perut disiang hari di samping tugu Abel tasman yang melegenda.

Makan Siang
Tugu Abel
 

Setelah makan kami pun mulai mengelilingi puncak Garuda sambil melihat kota Bukittinggi, Mt Singgalang, dan Mt Sago dari ketinggian 2891 Mdpl.

Ane pun tak lupa mengabadikan moment bersejarah dalam petualangan kali ini “Mt Marapi (Puncak tertinggi di kota kelahiran ane).  
Ane

                      
Cuaca pun mulai tidak bersahabat, hujan badai datang kami pun mulai mencari batu tempat berteduh sambil menikmati makanan supaya tidak kedinginan. Setelah sekian lama menunggu kami pun memutuskan untuk kembali turun ke cadas.

Disela perjalanan yang berkabut dan badai kami tidak bisa melihat apapun, kami mendengar teriakan dari sekumpulan orang yang ada diseberang, kami pun menghampiri. Kami pun bergabung dengan mereka sambil mengobrol dan menkmati secangkir kopi jahe yang hangat.

Teman baru
Ternyata hujan tak kunjung reda, kami tetap turun ke cadas dan meninggalkan rombongan tadi. Jalan mulai licin dan bebatuan mulai berjatuhan. Tubuh mulai kedinginan kami berangsur menuruni tapak demi setapak terjalnya puncak Garuda.

Hampir mendekati cadas kami melihat pemandangan yang luar biasa



Air hujan

Kami pun sampai dicadas, dan kembali menghangatkan tubuh dengan panas yang mulai terpancar dari sang matahari.

Negri awan


Setelah menghangatkan tubuh kami langsung bergegas kembali turun, dan diperjalanan kami kembali mendapati cuaca hujan. Tanpa basa-basi kami menembuh hujan ditengah hutan yang lebat.

Disetiap persinggahan kami berhenti sejenak sambil menghangatkan tubuh dengan makanan dan minuman. Akhirnya kami sampai di pos 2 tempat sebagian pendaki untuk mendirikan tenda.

Pos 2

Setelah melepas penat kami pun kembali ke pos 1.

Setelah sampai di pos 1 kami mulai berkemas dan membersihkan tubuh dengan air yang sejuk dari mata air pegunungan.

Pukul 05.30 sore kami meninggalkan pos pendaftaran dan mencari makan malam di kota Bukittinggi. Karena kedinginan kami memesan makanan dengan porsi dobel, hahaha. Setelah mengisi perut kami pun mencari puding untuk mengisi kembali tenaga yang telah hilang selama perjalanan.

Ane pun mengajak teman ane untuk nongkrong di Kawa daun (tempat favorit selama dikampung).


Kawa Daun

            Setelah tenaga pulih kami pun tak lupa membelikan oleh-oleh khas untuk orang yang dicintai.

Pukul 09 malam kami meninggalkan kota Bukittinggi dan kembali ke Pekanbaru. Disepanjang perjalanan kami mengalami berbagai kendala yang membuat kami berhenti beberapa kali untuk memastikan kondisi aman.

Alhamdulillah pukul 03 subuh ane sampai dirumah. Tanpa pikir panjang ane langsung tidur, hahahaha.

Sekian cerita ane kali di Mt. Marapi 2891 Mdpl.

TERIMA KASIH 

Baca Juga ( Tips Mendaki Gunung

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment