Real men don't love the most beautiful girl in the world. They love the girl, who can make their world most beautiful.

Saturday, 17 March 2018

Marapi punya cerita

Matahari di MT. MARAPI


Sepulang tahun baru di gunung singgalang, ane berkeinginan untuk kembali menanjak ke gunung marapi. Karena ane masih penasaran dengan keindahan pemandangan di gunung marapi.
Sebulan berlalu ane mengajak teman-teman untuk kembali mendaki gunung marapi. Mereka semua setuju. Kapan...kapan...kapan? “kata mereka”. Gimana kalau bulan depan. Jawab ane sambil tersenyum J.
Seminggu berlalu satu persatu teman mulai mengundurkan diri, tidak bisa berangkat dengan berbagai alasan.
Seminggu sebelum keberangkatan, ternyata ada 4 orang yang akan berangkat. Kami pun mulai mempersiapkan semua peralatan, logistik, kendaraan dan yang penting fisik.
Hari yang ditunggu pun datang, setelah pulang kerja pada hari jum’at. Ane berpamitan sama orang tua ane. Pukul 5.30 ane dan tema-teman berkumpul di spbu rimbo panjang. Bismillah pukul 6 sore, kami berangkat menggunakan 2 motor menuju gunung marapi.
Rasa bahagia bercampur cemas mengiringi perjalanan. “Bahagia karena bisa kembali nanjak gunung, cemas karena kondisi badan kurang fit”.
Bintang dan dingin nya malam menemani perjalanan kami melintasi tebing dan curam nya jalan. Sesekali kami berhenti untuk shalat dan melepas penat berkendara.
Ketika memasuki perbatasan kota payakumbuh dan bukittinggi, tubuh serasa mulai membeku. Kami pun berhenti di warung bandrek di pinggir jalan. Setelah kembali hangat kami melanjutkan perjalanan.
Pukul 00.30 malam kami sampai di pos pendakian gunung marapi. Ane sebagai ketua melakukan registrasi.
Karena kondisi tengah malam kami pun tidur di pos sebentar untuk menghilangkan lelah selama perjalanan.
Bismillah pukul 06 pagi kami memulai perjalan mendaki gunung marapi.
Kami melewati hutan yang masih gelap dan dingin..........
Cuaca cerah menemani perjalanan kami.
Ketika sampai di pos 2, banyak para pendaki yang bernyanyi sambil diiringi gitar sambil menikmati kesejukan alam yang masih asri. Ane pun ikut bernyanyi, terbawa suasana.
Setelah pos 2 kami melewati hutan bambu yang dialiri sungai dibawah nya.
Kami mulai melewati hutan yang lebat diiringi kicauan burung dan sejuk nya angin.
Satu persatu pendaki saling bertegur sapa sambil memberi semangat satu sama yang lainnya.
Panasnya matahari membakar semangat kami.
Perut pun mulai kelaparan, kami berhenti untuk menikmati roti dan minuman sereal yang telah kami siapkan.
Ditengah perjalanan kami bertemu dengan komunitas pendaki asal malaysia, mereka sengaja datang ke sumatra barat untuk menikmati keindahan gunung-gunung yang ada.
Kejadian lucu terjadi ketika kami kehabisan air dalam perjalan. Kami melihat ada plang bertuliskan jalur air angek, belok kanan kebawah jalur pendakian. Tanpa pikir panjang ane dan teman langsung menuju sumber mata air. Setelah 15 menit berjalan kami tidak menemukan mata air tersebut. Akhirnya kami kembali keatas. Dan ternyata itu merupakan jalur pendakian dari daerah batu sangkar J.
Kami kembali melanjutkan perjalanan.
Setelah setengah jam perjalanan kami mulai memasuki wilayah bebatuan mendekati cadas.
Akhirnya kami sampai di cadas. Kami membeli gorengan yang ada diwarung satu-satunya yang ada di cadas.
Cuaca semakin cerah, kami bersemangat melanjutkan perjalanan menuju puncak yang terjal bebatuan. Sesekali kami berhenti melihat ke belakang melihat keindahan kota bukittinggi yang terlihat jelas.
15 menit mendaki bebatuan akhirnya kami sampai di tugu abel tasman. Kami berhenti sebentar untuk melihat kembali keindahan ciptaan tuhan.
Pukul 13.30 kami mendirikan tenda di atas lapangan bola di puncak marapi. Dan beruntung setelah tenda selesai hujan pun turun.
Sambil menikmati cuaca yang sejuk didalam tenda kami memasak makanan yang kami bawa.
Hujan pun tak kunjung reda, setelah menikamati makanan yang kami buat. Kami pun tidur sebentar.
Pukul 05.00 hujan pun reda, ane dan satu teman ane keluar dari tenda untuk mencari air ke arah puncak garuda. Kami menemukan air mengalir sisa air hujan. Kami mengisi kantung air, melihat air yang sejuk ane pun membersihkan badan ditengah dingin nya cuaca puncak.
Sambil menunggu sunset, kami berjalan mengelilingi puncak garuda, subhanallah sungguh indah keindahan ciptaan mu tuhan.
Sunset pun mulai memcarkan sinar keindahan nya, kami pun mengabadikan momen bersejarah dalam hidup kami. Subhanallah rasa kagum didalam hati tak bisa diucapkan dengan kata-kata.
Semua orang keluar dari tenda untuk mengabadikan ciptaan yang maha kuasa.
Sambil menikmati sunset kami melihat keindahan pelangi dari arah puncak merpati, subhanallah.
Hari mulai gelap kami kembali ke tenda untuk menikmati makanan malam yang ada.
Kami keluar dari tenda, untuk menikmati satu lagi keindahan alam yang diciptakan tuhan. Beribu bintang dan satu bulan menemani dinginnya cuaca malam. Subhanallah
Dari tenda kami melihat kilauan cahaya di masing-masing tenda yang bermukim di area puncak. Dari ketinggian ane juga melihat kilauan lampu kota bukittinggi yang begitu menyinari mata untuk tidak beranjak dari tempat duduk ane. Subhanallah
Malam semakin larut dan suhu tubuh mulai kedinginan kami kembali ke tenda untuk menikmati secangkir kopi ditemani iringan lagu. Dalam hati ane berkata akankah keindahan malam ini bisa kembali dirasakan suatu hari nanti, insyaallah
Semakin dinginnya malam membuat kami tertidur.
Dan karena cuaca yang dingin kami pun beberapa kali terbangun dan kembali menghangatkan diri dengan secangkir kopi dan roti.
Pukul 06 pagi kami keluar tenda dan menuju puncak merpati untuk menunggu sunrise.
Sunrise pun tiba, kami pun mengabadikan momen yang indah ini. Subhanallah
Ternyata inilah pemandangan yang sering ane buat ketika disuruh menggambar di waktu sd. Perfect
Matahari mulai cerah dan asap belerang mulai terlihat keluar dari kawah.
Setelah menikmati sunrise kami menuju taman edelwisee. Sungguh indah dan harumnya bunga abadi yang hanya tumbuh di area gunung.
Matahari sangat cerah menerangi gunung marapi tak menyulutkan niat sebagian orang bermain bola ditengah puncak yang luas.
Kami pun berkemas dan bersiap untuk turun. Pukul 10 kami memulai perjalanan turun.
Dicadas kami masih melihat puluhan orang yang ingin ke puncak.
Pukul 13.30 kami sampai di pos pendaftaran. Kami bersiap untuk pulang ke pekanbaru.
Kami berhenti di spbu untuk mandi. Dan kami mencari rumah makan terdekat.
Memasuki kota bukittinggi cuaca mulai hujan. Kami mampir dirumah saudara ane dan beristirahat.
Pukul 08 malam kami melanjutkan perjalanan ke pekanbaru.
Dinginnya malam dan cuaca yang berkabut. Membuat kami berhenti di spbu di jalan lintas pangkalan – pekanbaru untuk beristirahat.
Pukul 6 pagi kami kembali melanjutkan perjalanan ke pekanbaru.
Kami berhenti dibangkinang untuk sarapan pagi.
Alhamdulillah pukul 9 pagi ane sampai dirumah.
Sekian carita singkat ane ketika kembali ke gunung marapi. dan berharap suatu saat bisa kembali lagi kesana.
Terimakasih atas do’a dan kerjasamanya buat semuanya J J J J J J

Baca juga ( Tips Mendaki Gunung )

Location: Gn. Marapi, Pasie Laweh, Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Indonesia

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment