Real men don't love the most beautiful girl in the world. They love the girl, who can make their world most beautiful.

Saturday, 2 September 2017

Gunung Talang (mendadak mendaki)


Gunung talang

Hari minggu pagi ane dan teman kampus pergi refreshing ke daerah bangkinang disuatu tempat yang bernama uluk kasai (raja ampat kw) nya riau. Kami berangakat pukul 9 pagi sampai lokasi pukul 11 siang. Terus kami melanjutkan perjalanan ke air terjun pulo simo. Satu jam perjalanan dari raja ampat kw. Setelah puas menyegarkan pikiran setelah ujian semester kami pun pulang.

Kami sampai di pekanbaru pukul 7 malam. Dan ane pun sampai rumah 30 menit kemudian.

Sampai dirumah adik bungsu ane menyuruh ane untuk pulang kampung, dan ane pun terkejut. Lalu ane bertanya kepada orangtua ane, ternyata kakek ane meninggal. Kami pun memutuskan untuk berangkat besok pagi.

Pukul 7 pagi kami berangkat menuju Bukittinggi, kami sampai dirumah almarhum kakek pukul 11 siang. alhamdulillah kami diberi kesempatan melihat wajah beliau untuk terakhir kalinya. Setelah disholatkan, jenazah dimakamkan disebelah rumah beliau.

Kami pun menginap di rumah tante ane, rumah nya tidak jauh dari rumah almarhum kakek. Ketika sore aku duduk didepan teras rumah sambil memandangi gunung marapi yang ada didepan rumah, melihat keindahannya aku pun merencana untuk menaklukkan puncaknya. Dan seketika itu teman ku menghubungiku untuk mendaki gunung tersebut. Dan aku pun mengambil kesempatan tersebut.

Pada malamnya aku bercerita mengenai gunung marapi kepada paman ku, ternyata anak perempuannya sudah pernah mendaki gunung tersebut. Dan aku pun tambah semangat untuk menaklukkan marapi (gunung tertinggi di sumbar yang masih aktif).

Pada selasa siang kami kembali pulang ke Pekanbaru. Disepanjang perjalanan pulang ane tidak sabar untuk kembali dan menaklukkan gunung marapi.

Keesokan harinya ane segera menghubungi teman ane untuk memastikan tanggal keberangkatan ke marapi. Dan akhirnya aku mengambil cuti 2 hari kerja (4 dan 6 agustus).

Pada h-7 teman ku mengabari bahwa rute diubah ke gunung talang, karena kondisi merapi lagi tidak stabil dan sangat berbahaya.

Pada h-2 ane meminta restu kepada orangtua untuk menaklukkan gunung talang, alhamdulillah direstui (walaupun berat hati). Akupun berusaha untuk meyakinkan keduanyaJ.

Pada hari jum’at malam pukul 8 aku dijemput teman untuk berkumpul di rumah ketua rombongan. Aku berpamitan sama orangtua ku.

Setelah semua anggota berkumpul (awalnya 14 orang karena ada kendala teknis dimobil, akhirnya yang berangkat 8 orang).

Bismillah pukul 11 malam kami berangkat menuju Solok.sepanjang perjalanan kami tertawa bersama menikmati suasana. Ketika sampai di perbatasan batusangakar ada sedikit bencana (jembatan putus). Kami pun diberi jalan alternatif oleh pemuda setempat.

Pukul 8 pagi di Solok, kami pun mencari sarapan karena cuaca disini dingin (perut mulai berontak). Setelah 15 menit kami melanjutkan perjalanan. Dan kami pun berhenti untuk membeli makanan (bekal) tidak jauh dari posko pendakian.


Pukul 10 kami sampai di posko pendaftaran. Biayanya 10k /orang, 20k /mobil. Dan kami melakukan persiapan untuk melakukan pendakian.

Pukul 10.30 kami memulai pendakian 2.593 Mdpl gunung talang. Kami melewati kebun teh yang hijau dan cuaca yang panas terik tetapi terasa dingin dibadan. Setelah sampai diposko kedua kami istirahat dan bercengkrama dengan pendaki lainnya.

Kami pun mulai memasuki hutan disiang bolong. Setiap ada teman yang meminta berhenti maka semuanya harus berhenti. ‘Utamakan kebersamaan’. Tepat pukul 01 siang kami beristirahat makan siang dan ngopi bareng. Suasana alam makin bersahabat (teduh ditutupi awan).

Disepanajang perjalanan kami saling tegur sapa dan berbagi dengan pendaki lainnya (ada yang turun dan naik gunung). Kami pun berhenti di panorama gunung talang sambil menikmati keindahan kota solok.

Pukul 5 sore kami sampai di tempat perkemahan. Kamipun berbagi tugas: 2 orang mencari air, 2 orang mencari kayu bakar, 4 orang mendirikan 2 tenda. Kami pun segera mengambil foto sunset di gunung.

Hari mulai malam kami pun mulai mengisi perut dan membuat api unggun untuk menghangatkan badan sambil bernyanyi ria dengan para pendaki lainnya. Pukul 11 malam cuaca mulai hujan, kami pun tetap memainkan musik. Pukul 1 malam terjadi hujan badai, kami mulai memasuki tenda dan beristirahat. Ketika subuh kami terbangun, kami kaget karena tenda kami banjir dan membasahi perlengkapan kami.

Kami menyalakan kompor gas untuk masak indomi dan nugget. Sambil menunngu kami menghangatkan badan dengan secangkir kopi coklat yang hangat. Setelah kami makan alhamdulilah cuaca mulai cerah, kami pun mulai mencari objek pemandangan yang indah.

 


Kami mulai dari bukit yang ada di belakang tenda pemukiman, kami hanya bisa melihat sebagian keindahan karena ditutupi awan. Tepat 11.30 siang kami melanjutkan perjalanan kepuncaknya. Perjalanan lebih terjal dari pendakian sebelumnya. Angin kencang, jalan bebatuan kecil dan lebih menanjak lagi. Aroma belerang mulai terasa dihidung.

Pukul 1 siang kami sampai di puncak 2597 Mdpl (99 asmaul husna ‘tanda setiap meter perjalanan’). Kami disuguhi pemandangan yang indah dari yang maha kuasa. Kami dikeliligi kayu kering yang masih tertanam ditanah dan awan yang begitu indah.

Sebelah barat kami melihat panorama tiga danau (danau diatas, danau dibawah, danau talang), gunung merapi, gunung singgalang. Sebelah timur kami melihat danau singkarak dan taman bunga edelwise yang indah. Warna belerang yang hijau tosca menambah sejuknya mata memandang.

Setelah puas mengambil gambar dan membuat vidio kami kembali turun ketenda.


Pukul 4 sore kami mulai meninggalkan area perkemahan dan turun gunung. Diperjalan kami saling menertawai. Karena kami saling berjatuhan melewati kondisi jalan yang licin setelah hujan tadi malam. Bahkan ada yang terluka namun tetap bisa tertawa bersamaJ J.

Pukul 7 malam kami sampai diposko kedua, kami mulai mandi karena badan dipenuhi lumpur disepanjang perjalanan turun (walau cuaca sangat dingin). Pukul 08.30 malamkami meninggalkan posko pendaftaran dan mencari rumah makan. Good bye Mt Talang 2597 Mdpl

Pukul 11 malam setelah perut aman kami meninggalkan kota Solok dan mencari oleh-oleh untuk orang tercinta. Kami membeli martabak yang spesial untuk mengisi perut yang mulai kedinginan di payakumbuh.

Alhamdulillah pukul 4 subuh kami sampai di perbatasan Bangkinang-Pekanbaru.

Pukul 5.30 aku sampai dirumah dengan hati yang luar biasa bahagia setelah perjalanan yang luar biasa bersama teman-teman yang luar biasa menaklukkan Mt Talang 2597 Mdpl.

Sekian perjalanan mendadakku menaklukkan ketinggian 2597 Mdpl yang tak pernah kurencanakan sebelumnya.

Note: Kebersamaan dan kepedulian itu diperlukan dalam mencapai tujuan. Tidak ada orang yang berhasil tanpa kebersamaan dan kepedulian.
 

 

Ig; @alafif_salim

 

 


 

 

J TERIMA KASIH J

 

 

 

 

 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
@alafif_salim
 
 
 

 


 

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment