Gunung talang
Hari minggu pagi ane dan teman kampus
pergi refreshing ke daerah bangkinang disuatu tempat yang bernama uluk kasai
(raja ampat kw) nya riau. Kami berangakat pukul 9 pagi sampai lokasi pukul 11
siang. Terus kami melanjutkan perjalanan ke air terjun pulo simo. Satu jam
perjalanan dari raja ampat kw. Setelah puas menyegarkan pikiran setelah ujian semester
kami pun pulang.
Kami sampai di pekanbaru pukul 7 malam. Dan ane pun
sampai rumah 30 menit kemudian.
Sampai dirumah adik bungsu ane menyuruh
ane untuk pulang kampung, dan ane pun terkejut. Lalu ane bertanya kepada
orangtua ane, ternyata kakek ane meninggal. Kami pun memutuskan untuk
berangkat besok pagi.
Pukul 7 pagi kami berangkat menuju
Bukittinggi, kami sampai dirumah almarhum kakek pukul 11 siang. alhamdulillah
kami diberi kesempatan melihat wajah beliau untuk terakhir kalinya. Setelah disholatkan,
jenazah dimakamkan disebelah rumah beliau.
Kami pun menginap di rumah tante ane,
rumah nya tidak jauh dari rumah almarhum kakek. Ketika sore aku duduk didepan
teras rumah sambil memandangi gunung marapi yang ada didepan rumah, melihat
keindahannya aku pun merencana untuk menaklukkan puncaknya. Dan seketika itu
teman ku menghubungiku untuk mendaki gunung tersebut. Dan aku pun mengambil
kesempatan tersebut.
Pada malamnya aku bercerita mengenai
gunung marapi kepada paman ku, ternyata anak perempuannya sudah pernah mendaki
gunung tersebut. Dan aku pun tambah semangat untuk menaklukkan marapi (gunung
tertinggi di sumbar yang masih aktif).
Pada selasa siang kami kembali pulang ke
Pekanbaru. Disepanjang perjalanan pulang ane tidak sabar untuk kembali dan
menaklukkan gunung marapi.
Keesokan harinya ane segera menghubungi
teman ane untuk memastikan tanggal keberangkatan ke marapi. Dan akhirnya aku
mengambil cuti 2 hari kerja (4 dan 6 agustus).
Pada h-7 teman ku mengabari bahwa rute
diubah ke gunung talang, karena kondisi merapi lagi tidak stabil dan sangat
berbahaya.
Pada h-2 ane meminta restu kepada
orangtua untuk menaklukkan gunung talang, alhamdulillah direstui (walaupun
berat hati). Akupun berusaha untuk meyakinkan keduanyaJ.
Pada hari jum’at malam pukul 8 aku
dijemput teman untuk berkumpul di rumah ketua rombongan. Aku berpamitan sama
orangtua ku.
Setelah semua anggota berkumpul (awalnya
14 orang karena ada kendala teknis dimobil, akhirnya yang berangkat 8 orang).
Bismillah pukul 11 malam kami berangkat
menuju Solok.sepanjang perjalanan kami tertawa bersama menikmati suasana. Ketika
sampai di perbatasan batusangakar ada sedikit bencana (jembatan putus). Kami pun
diberi jalan alternatif oleh pemuda setempat.
Pukul 8 pagi di Solok, kami pun mencari
sarapan karena cuaca disini dingin (perut mulai berontak). Setelah 15 menit
kami melanjutkan perjalanan. Dan kami pun berhenti untuk membeli makanan
(bekal) tidak jauh dari posko pendakian.
Pukul 10 kami sampai di posko
pendaftaran. Biayanya 10k /orang, 20k /mobil. Dan kami melakukan persiapan
untuk melakukan pendakian.
Pukul 10.30 kami memulai pendakian 2.593
Mdpl gunung talang. Kami melewati kebun teh yang hijau dan cuaca yang panas
terik tetapi terasa dingin dibadan. Setelah sampai diposko kedua kami istirahat
dan bercengkrama dengan pendaki lainnya.
Kami pun mulai memasuki hutan disiang
bolong. Setiap ada teman yang meminta berhenti maka semuanya harus berhenti. ‘Utamakan
kebersamaan’. Tepat pukul 01 siang kami beristirahat makan siang dan ngopi
bareng. Suasana alam makin bersahabat (teduh ditutupi awan).
Disepanajang perjalanan kami saling
tegur sapa dan berbagi dengan pendaki lainnya (ada yang turun dan naik gunung).
Kami pun berhenti di panorama gunung talang sambil menikmati keindahan kota
solok.
Pukul 5 sore kami sampai di tempat
perkemahan. Kamipun berbagi tugas: 2 orang mencari air, 2 orang mencari kayu
bakar, 4 orang mendirikan 2 tenda. Kami pun segera mengambil foto sunset di
gunung.
Hari mulai malam kami pun mulai mengisi
perut dan membuat api unggun untuk menghangatkan badan sambil bernyanyi ria
dengan para pendaki lainnya. Pukul 11 malam cuaca mulai hujan, kami pun tetap memainkan
musik. Pukul 1 malam terjadi hujan badai, kami mulai memasuki tenda dan
beristirahat. Ketika subuh kami terbangun, kami kaget karena tenda kami banjir
dan membasahi perlengkapan kami.
Kami menyalakan kompor gas untuk masak
indomi dan nugget. Sambil menunngu kami menghangatkan badan dengan secangkir
kopi coklat yang hangat. Setelah kami makan alhamdulilah cuaca mulai cerah,
kami pun mulai mencari objek pemandangan yang indah.
Kami mulai dari bukit yang ada di
belakang tenda pemukiman, kami hanya bisa melihat sebagian keindahan karena
ditutupi awan. Tepat 11.30 siang kami melanjutkan perjalanan kepuncaknya. Perjalanan
lebih terjal dari pendakian sebelumnya. Angin kencang, jalan bebatuan kecil dan
lebih menanjak lagi. Aroma belerang mulai terasa dihidung.
Pukul 1 siang kami sampai di puncak 2597
Mdpl (99 asmaul husna ‘tanda setiap meter perjalanan’). Kami disuguhi
pemandangan yang indah dari yang maha kuasa. Kami dikeliligi kayu kering yang
masih tertanam ditanah dan awan yang begitu indah.
Sebelah barat kami melihat panorama tiga danau (danau
diatas, danau dibawah, danau talang), gunung merapi, gunung singgalang. Sebelah
timur kami melihat danau singkarak dan taman bunga edelwise yang indah. Warna belerang
yang hijau tosca menambah sejuknya mata memandang.
Setelah puas mengambil gambar dan membuat vidio kami
kembali turun ketenda.
Pukul 4 sore kami mulai meninggalkan area
perkemahan dan turun gunung. Diperjalan kami saling menertawai. Karena kami
saling berjatuhan melewati kondisi jalan yang licin setelah hujan tadi malam. Bahkan
ada yang terluka namun tetap bisa tertawa bersamaJ J.
Pukul 7 malam kami sampai diposko kedua, kami mulai
mandi karena badan dipenuhi lumpur disepanjang perjalanan turun (walau cuaca
sangat dingin). Pukul 08.30 malamkami meninggalkan posko pendaftaran dan
mencari rumah makan. Good bye Mt Talang 2597 Mdpl
Pukul 11 malam setelah perut aman kami meninggalkan
kota Solok dan mencari oleh-oleh untuk orang tercinta. Kami membeli martabak
yang spesial untuk mengisi perut yang mulai kedinginan di payakumbuh.
Alhamdulillah pukul 4 subuh kami sampai di perbatasan
Bangkinang-Pekanbaru.
Pukul 5.30 aku sampai dirumah dengan
hati yang luar biasa bahagia setelah perjalanan yang luar biasa bersama teman-teman
yang luar biasa menaklukkan Mt Talang 2597 Mdpl.
Sekian perjalanan mendadakku menaklukkan
ketinggian 2597 Mdpl yang tak pernah kurencanakan sebelumnya.
Note: Kebersamaan dan
kepedulian itu diperlukan dalam mencapai tujuan. Tidak ada orang yang berhasil
tanpa kebersamaan dan kepedulian.
Ig; @alafif_salim
J TERIMA
KASIH J
@alafif_salim
0 comments:
Post a Comment