Ibu (Nenek)
Nenek adalah sosok yang spesial untuk semua cucunya. Bagiku, aku lah cucu kesayangan beliau. Kenangan-Kenangan masa kecil bersamanya sudah pasti sangat berkesan dan akan selalu membekas selama hidup ku.
Ibu… Aku memanggilmu ibu karna sudah menjadi kebiasaan ku dari kecil.
Sejak kepergian ibu, ada banyak hal yang terjadi di dunia ini. Aku sekarang sudah belajar banyak hal tentang memaknai hidup darimu. Alhamdulillah cicit mu juga sudah mulai beranjak besar. Kemaren ibu sempat bermain dengan nya walau pun sebentar. Ibu sempat berkata “ Nek puyang mau gendong takut jatuh, nanti kena marah pula sama afif”, sambil tertawa beliau bermain dengan cicitnya. Dan Sungguh, aku ingin ibu senang dengan hal hal yang telah aku lalui berasama keluarga kecil ku ini. Waktu cepat berlalu, seakan-akan baru kemaren dirimu bersama kami.
Ibu itu seperti malaikat yang mengabulkan beberapa permintaanku waktu kecil.
Aku juga masih ingat, setiap hari libur sekolah tiba aku selalu diajak ibu untuk pulang kampung kerumah beliau di bukittinggi. Walaupun cuma beberapa hari, tetapi sangat menyenangkan bagiku. Ibu selalu membelikan makanan kesukaanku, mengajakku untuk berkeliling kampung kerumah kerabat ataupun sekedar jalan jalan. Ketika kecil aku merasa tidak pernah dimarahi oleh ibu. Karna ibu tau bagaimana caranya membuat cucunya senang.
Bahkan ketika aku sudah besar dan sudah bekerja ibu tetap menyayangiku seperti aku masih kecil. Beliau selalu membeli makanan dan menunggu aku pulang kerja untuk diberikan kepadaku. Tidak cuma makanan, satu buah mangga yang sudah masak dipohon pun beliau simpan, lalu diberikan kepada ku. Sungguh kasih sayang mu tiada pernah aku lupakan.
Ibu selalu ingat hari lahir cucu-cucunya, walaupun diumur ibu yang sudah 80an. Pernah Ketika ibu ulang tahun aku membelikan baju kepada beliau, baju itu selalu dipakai oleh ibu. Ketika memakai baju itu ibu selalu berkata “ Ini baju yang afif belikan, bagus “. Padahal baju yang dibelikan itu sudah bertahun-tahun dipakai oleh ibu.
Senyum ibu yang tidak pernah aku lupakan ialah ketika aku wisuda kuliah. Alhamdulillah saat itu ibu masih sehat dan bisa hadir di wisuda. Ibu berkata “ selamat ya fif, semoga sukses lancar rejeki dan sehat selalu”. Sehari setelah wisuda aku harus pergi training pekerjaan di luar kota. Ibu berpesan “Hati hati bekerja dan baik baik disana”.
Sejak bekerja diluar kota waktu bertemu ibu hanya sekali seminggu bahkan lebih. Ketika aku pulang beliau selalu bertanya “Afif ni? “. Dengan bercanda aku jawab bukan. Lalu beliau melihat lebih dekat ternyata iya afif, beliau tersenyum bahagia. Saat itu kesehatan ibu sudah menurun, jadi penglihatan nya sudah mulai berkurang.
Aku bersyukur ketika aku nikah ibu masih bisa hadir, meskipun diumur beliau sudah sangat tua. Tetapi semangat ibu untuk hadir dipernikahan ku sangat lah kuat. Di momen itu ibu sangat bahagia melihat cucunya sudah menikah. Ibu berpesan “ Jadilah keluarga yang sakinah mawaddah warahmah “.
Ibu selalu berkata kepada istriku “ afif lahir di simpang ke batusangkar, makanya dapat dia orang batusangkar “. Sambil tertawa beliau selalu mengulang kalimat yang sama ketika setiap kali aku melihat ibu dirumah mama. Sungguh beruntungnya aku memiliki nenek seperti mu.
Alhamdulillah ketika anak ku lahir ibu sempat tertawa bersama cicitnya. “Nek puyang mau gendong takut jatuh, nanti dimarah sama afif “, kata ibu sambal tertawa.
Ketika akhir tahun kami pergi acara nikahan saudara di bukittinggi bersama ibu dan orangtua ku. Tanpa ada firasat apapun kami berangkat pukul 10 malam dari pekanbaru. Ketika masuk waktu subuh kami beristirahat dan sholat di SPBU di payakumbuh. Kami sholat secara bergantian tetapi ibu tidak ikut sholat setelah diajak oleh mama. Ketika hendak melanjutkan perjalanan mama memberikan ibu minum, tetapi ibu tidak merespon. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un dengan histeris dan sedih mama tidak percaya, ketika itu papa coba mengecek ibu dan ternyata ibu sudah mendahului kami semua. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un.
Seakan tidak percaya kami melanjutkan perjalanan ke bukittinggi untuk menyelenggarakan jenazah beliau. Ketika sampai di rumah ibu kami dengan segera mengurus prosesi pemakaman.
Selamat jalan ibu semoga ibu ditempatkan ditempat terbaik disisi Allah Subhanahuwata’ala … Aamiin
Ibu telah memberikan cinta yang amat besar dan menjadikanku sebagai kesayangannya, terimakasih ibu sudah menjadi nenek yang teramat baik bagi cucumu
Kenangan tentang mu akan selalu bersamaku kemanapun aku pergi. Semoga amal ibadah ibu diterima disisi Allah Subhanahuwata’ala, aamiin 😇😇😇
0 comments:
Post a Comment